Thursday, October 1, 2009

Mu'awiyah yang menggetarkan Eropa

Oleh Ikhsan Hasibuan
email: ikhsan.hasibuan@gmail.com

Dalam kisah tentang Utsman, kita ketahui bahwa Mu'awiyah adalah adalah saudara sepupu utsman. Mua'wiyah dipilih menjadi gubernur Syiria oleh umar dan utsman. Syiria berhasil diislamkan dibawah kekhalifahan Umar. dalam masa kekhalifahan utsman, kemakmuran syiria semakin bertambah. Namun di bawah kekhalifahan Ali ketenangan di Syiria terusik dengan terjadinya perang saudara sesama muslim terbesar dalam sejarah islam.

Peperangan antara Ali dan Mu'awiyah terjadi ketika Ali menjadi khalifah ke-4, beliau berkeinginan mengganti semua gubernur yang terkait isu nepotisme dengan Utsman termasuk Mu'awiyah. Mu'awiyah bersedia melepaskan jabatannya dengan syarat Ali melakukan investigasi dan menghukum pelaku pembunuhan Utsman. Namun permintaan ini ditolak oleh Ali hingga terjadilah perang besar yang dikenal dengan nama Perang Siffin (dekat palestina).

Peperangan ini berakhir dengan seruan gencatan senjata yang dikeluarkan pihak Mu'awiyah. Dalam proses perdamaian ini, pengikut Ali yang kecewa dengan sikap Ali berbalik menyerang Ali hingga Ali pun terbunuh. Kelompok ini kemudian disebut sebagai kaum Khawariz. Selama pertikaian antara kaum khawariz dan Ali, Mu'awiyah mengirim pasukan mengambil alih Mesir yang sebelumnya sudah dikuasai Ali.

Beberapa bulan setelah terbunuhnya Ali di tangan kaum khawariz, Mu'awiyah mengumumkan dirinya sebagai khalifah baru dengan Damaskus sebagai pusat pemerintahan. Wilayah kekhalifahan utama Mu'awiyah adalah syiria dan mesir. Sedang penduduk mekkah lebih menyukai Hassan dan Hussein (Anak Ali) karena darah rasul yang mengalir pada keduanya. Sementara di Irak dan Persia (iran) di dominasi kaum shiah (pengikut Ali).

Kekhalifahan Mu'awiyah walau tidak dianggap satu level dengan khalifah urrasyidin, kekhalifahan ini sangat vital sebagai penguat eksistensi islam yang saat itu masih baru. kekosongan kekhalifahan merupakan ancaman bagi kelangsungan islam pada saat itu apalagi kekaisaran kristen sangat kuat pada saat itu. Arab sendiri tidak memiliki kekuatan militer yang memadai sejak jatuhnya khalifah Utsman. Sedangkan Mu'awiyah selama 20 tahun memimpin Syiria berhasil membawa negeri tersebut menjadi sangat makmur dan kuat dalam militer.

Walaupun Mekkah dan Irak tidak menyukai Mu'awiyah namun mereka menikmati keselamatan dan kedamaian dibawah kekhalifahan Mu'awiyah. Mu'awiyah mencontoh Byzantium sebagai model militernya. Hal ini membuat Mu'awiyah sangat kuat tidak hanya di darat tapi juga di laut, hal pertama dalam sejarah islam memiliki angkatan laut.

Setelah berhasil menciptakan kedamaian di kekhalifahannya termasuk di kawasan Mekkah, medinah, irak dan persia, Mu'awiyah mulai melirik negara-negara kristen di Eropa. Pada saat itu kekasairan Byzantium (negara kristen) sangat kuat menguasai hampir semua Eropa. Usaha Mu'awiyah menyerang Byzantium di Eropa selalu mengalami kegagalan. Namun dibawah komando Jenderal Uqbah bin Nafi, Mu'awiyah berhasil merebut negara-negara di Afrika Utara yaitu Libia dan Tunisia. Negara ini berhasil di islamkan dan menjadi pusat islam di Afrika. Pengaruh islam di kedua negara ini mencapai marokko dan spanyol. Sebuah prestasi yang sangat penting bagi penyebaran islam yang tidak bisa dianggap kecil.

Mu'awiyah juga berhasil merebut Jerussalem, kota suci dan penting bagi umat islam.

Dalam kekhalifahan Mu'awiyah terjadi pergeseran nilai ke khalifahan dimana Mu'awiyah mengambil sistem kerajaan sebagai penerus kekhalifahan. Mekkah dan medinah tidak bisa menerima cara Mu'awiyah ini. Karena alasan inilah Hussain melakukan pemberontakan kepada Mu'awiyah yang saat itu sudah dipimpin oleh Yazid, anak Mu'awiyah. Dalam peperangan ini pasukan Hussain mengalami kekalahan dan Hussain sendiri terbunuh dalam perang tersebut. Perang ini dikenal dengan nama perang Karbala (tahun 681).

Bagi kaum Shiah perang karbala sangat penting dan selalu mereka peringati sebagai peperangan menegakkan kebenaran atas kejahatan Mu'awiyah terhadap islam, Muhammad dan keluarganya.

Dari 5 kekhalifahan yang sudah kami tuliskan, kita bisa ambil ringkasannya:
- kemajuan dan perluasan wilayah keislaman dicapai atas kerja keras kekhalifahan Abu bakar, Umar dan Mu'awiyah.
- Kekhalifahan utsman berhasil menjaga dan memakmurkan wilayah islam baru yang dicapai umar dan memurnikan Quran hanya menjadi 1 versi saja.
- kekhalifahan Ali diwarnai dengan perang saudara dan gagal menyatukan ummat.